Ha-Te-S

Dia datang ketika gue sedang galau tak menentu.
Ya, galau. Galau karena cinta.
Dia adalah seorang wanita yang menurut gue : sederhana, baik, dan supel. Gak tau ceritanya gimana gue bisa kenal dia, gue juga lupa. Tapi yang jelas akibat dari perkenalan gue sama dia, galau gue jadi hilang. Dan akibat dari hilangnya galau gue karena dia, gue pun jadi... jatuh hati sama dia.

**

Hampir setiap hari : pagi, siang, sore, malam sewaktu liburan sekolah komunikasi gue sama dia gak pernah putus. Kalaupun terputus, mungkin itu hanya karena udah masuk waktu sholat. Dan setelah itu.. kita nyambung lagi. Apalagi operator yang kita pake pun sama. Sama- sama pake IM3-nya. jadi komunikasi lewat sms atupun telepon gak ngabisin banyak pulsa alias irit biaya.

Pernah waktu itu gue lagi ngobrol lewat telpon sama dia. Tapi ditengah pembicaraan tiba-tiba sambungan telpon gue keputus. Tuut... tuut.. tuuuutt.. Gue pun reflek menghubungi dia lagi.
Tak lama setelah gue memencet tombol "Call" terdengar suara wanita diseberang sana "Maaf sisa pulsa anda tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini, silahkan isi ulang kembali pulsa anda." Itu bukan dia. Gue yakin itu bukan dia. Dia gak mungkin berkata seperti itu sama gue. Terus siapa yang tega berkata seperti itu sama gue ?. Dada gue sesak, mata gue berkaca-kaca, tangan gue melemas.
Gue terdiam.
Akhirnya terlintas dalam pikiran gue siapa wanita dalam telpon itu. OPERATOR !. Ya, sura itu adalah suara mbak-mbak operator. Kenapa gue gak kepikiran dari tadi ?.

**

Renungan gue buyar ketika hape gue berdering menandakan ada pesan masuk.

"Kok mati, kenapa ? "

Ternyata itu pesan dari dia.

Gue pun berpikir keras bagaimana caranya agar gue bisa bales pesan dia dan ngasih tahu dia kalau tadi pulsa gue tiba-tiba abis. Harapan gue satu-satunya tinggal bonus. Ya, bonus sms. Gue inget, sebelum gue nelpon dia tadi, gue dapet bonus sms dari operator karena gue sama dia  memakai operator yang sama.

Gue pun mencoba mengirim pesan balasan  dengan penuh harap.

"Maap, td pulsaku abis :( "

 

Gue menunggu laporan pengiriman pesan.

"Pesan terkirim ! "

Yeah !.

Selang dua menit kemudian hape gue kembali bedering.

"Oh yaudah, sekarang gantian aku yg nelpon kmu ya "

Mata gue kembali berkaca-kaca. Kali ini gue terharu. Ternyata dia care juga sama gue.

Untuk kesekian kalinya hape gue kembali berdering.

"0856xxxxx calling.."

Nomor itu muncul berkedip berulang kali di layar hape gue.

Dia nelpon !. Dia beneran nelpon gue !. Tanpa rasa ragu gu mengangkat panggilan itu. Setelah basa-basi menjelaskan perkara tadi, gue melanjutkan obrolan gue  yang sempat terputus gara-gara pulsa gue diabisin sama mbak-mbak operator tadi. 

**

Gue kangen. Asli gue kangen banget sama masa-masa itu. Walaupun dengan status yang gak jelas aliah HTS, tapi gue bahagia banget bisa selalu bebagi sama dia. Mulai dai berbagi cerita, sampai berbagi password akun facebook. Tapi justru karena HTS itu lama-kelamaan gue jadi ngerasa "tergantung" gak jelas. Hubungan apa ini sebenarnya ?. Karena gue pikir hubungan ini terlalu romantis  untuk sekedar hunungan teman. Berulang kali gue meyakinkan dia untuk memperjelas hubungan gue sama dia. Tapi tak sekalipun dia membalas perasaan gue dengan jawaban pasti "Ya" atau "Tidak". Selalu samar dan gak menentu.

Meskipun pernah pada satu waktu dia mengaku bahwa dia juga mempunyai perasaan yang sama ke gue.

**

Seiring berjalannya waktu gue pun mulai membuka hati gue untuk orang lain. Dan disaat yang gak gue duga, ada orang lain yang mampu mencuri perhatian gue. Lagi. Dan itu membuat gue sedikit berpaling dari dia. Tapi sebenarnya gue sama sekali gak menginginkan hal ini terjadi. Karena gue sadar dengan adanya orang ketiga gue bakal kehilangan dia. Ya, seperti yang gue rasakan sekarang. Gue kehilangan dia.

Gue galau.

Gue kangen.

Gue bersedia menjalani HTS lagi jika seandainya dia mau kembali seperti dulu.

**

Dia satu-satunya yang manggil gue Luffy, dia orang yang bikin gue selalu berkarya, dia yang bikin gue nyaman, dia yang selalu bikin gue merasa bersalah setiap kali gue memaksa dia untuk menerima perasaan gue, dia adalah wanita yang kini sangat gue rindukan.Dan dia adalah seorang wanita yang gue kenal dengan nama Febri Diyan Fatmawati.